Putus Hanya Perlu Persetujuan Satu Orang

“Kita putus!” “Loh?! Aku nggak mau putus sama kamu!” “Kita PUTUS!!!” “Nggak, kalo aku nggak mau putus gimana?” “Ya udah terserah kamu itu mah, yang pasti aku mau tetep putus!” “Nggak bisa! Kalo aku belom bilang putus juga berarti kita belom putus”. Hey! Anda perlu tahu bahwa putus hanya perlu persetujuan satu orang saja, bukan persetujuan dua orang.

Keputusan untuk putus adalah keputusan dia karena mungkin selama Anda pacaran dia tidak merasa bahagia. Anda selalu menyalahkan, membentak, mengata-ngatai, dan bahkan sampai memukulnya. Sangat wajar jika dia memutuskan Anda, saat dia menyatakan putus, ya seharusnya Anda sudah putus dengannya, tidak ada lagi hubungan diantara kalian.

Bukan seperti ABG yang jika diputuskan masih mengemis balikan, tidak terima keputusan pasangannya. Meneror rumahnya, mengaku-ngaku tetap menjadi pasangannya padahal sudah jelas putus. Jika saat ini Anda adalah pria dewasa, pasti Anda mampu menerima apapun keputusan pasangan Anda, walaupun sebenarnya keputusan yang diberikan sangat menyakitkan buat Anda.

Putus hanya perlu persetujuan satu orang saja, jadi jika dulu sebelum Anda membaca artikel ini Anda selalu tidak bisa menerima keputusannya, saatnya Anda merubah cara pandang Anda dan menjadi pria dewasa yang sebenarnya dan bukan cuma fisik saja yang dewasa.

Putus bukanlah meminta persetujuan kedua belah pihak, jika kedua belah pihak sudah setuju barulah putus, bukan begitu. Putus ya memberikan ultimatum, bukan meminta ijin kepadanya. Jika Anda tidak ingin diputuskan, maka itu bukti bahwa Anda seorang pria yang belum dewasa, belum mampu menerima keputusan pasangan Anda.

Ingat ketika keponakan Anda menangis karena tidak dibelikan mainan? Dia terus merengek tanpa mempedulikan keputusan mamanya. Padahal sudah jelas keputusannya adalah tidak akan dibelikan, tapi karena dia masih seorang anak kecil, dia tidak peduli apapun keputusannya, dalam pikiran seorang anak kecil adalah yang penting mendapatkan apa yang dia mau.

Seorang pria yang dewasa mampu menerima apapun keputusan sang wanita, mampu berpikir dan mengoreksi kesalahan diri sendiri. 

Leave a Reply