Kebingungan dan kegalauan pasti melAnda banyak orang ketika mantan menghubungi lagi setelah putus. Banyak hal yang membuat Anda putus dengan mantan. Jadi mungkin saja Anda putus karena dia selingkuh, saat dia menghubungi Anda, perasaan benci, marah sekaligus muak mungkin muncul. Saat mantan menghubungi Anda, respon Anda adalah sangat menolaknya bahkan jika perlu tidak ingin dia menghubungi Anda lagi.
Salah satu dinamika menarik yang sering dibahas dalam pelatihan Hitman System mengenai hubungan dengan mantan adalah ketika setelah sekian lama akhirnya dia menghubungi Anda.
Jaga Perasaan Anda
Saat mantan menghubungi, jaga perasaan Anda terhadapnya. Jangan karena memori dan kenangan-kenangan masa lalu akan merasuki Anda. Mendadak Anda merasakan jatuh cinta lagi, atau biasanya merasakan kangen. Jangan ungkapkan ini dahulu, karena kamu tidak tahu alasan dia menelpon Anda.
Perasaan ini bisa mengacaukan pikiran Anda. Misalnya, Anda sudah memutuskan dia karena dia selingkuh, setelah 2 minggu dia menelpon Anda untuk mengajak balikan. Dan karena kangen maka Anda iyakan ajakan tersebut, tapi sayangnya permasalahan Anda dan dia belum selesai, dan Anda akan terjebak dalam proses putus-nyambung. Jaga perasaan Anda, berbicaralah dengan otak, bukan dengan perasaan hati Anda saat itu.
Jaga Emosi Ketika Mantan Menghubungi Lagi
Mungkin minggu lalu dia mencampakkan Anda, atau sebaliknya. Dan dia sudah menghubungi Anda lagi. Ketika melihat namanya terpampang di layar HP Anda, pasti emosi Anda berubah. Bisa jadi gembira, bisa jadi marah, bisa jadi sedih, atau bisa jadi datar.
Emosi bisa terjadi karena masalah yang dulu membuat Anda dan dia putus. Emosi ini juga tergantung pada titik mana Anda berada dalam fase post relationship. Karena itu kenali emosi Anda, jika memang tidak siap maka lebih baik jangan angkat telponnya/balas sms nya. Tenangkan diri dahulu. Jika memang Anda sudah siap, angkat telponnya dan jaga emosi Anda untuk tetap tenang. Dengarkan saja dulu apa maunya.
Jaga Etika Anda
Seringkali alasan seseorang menelpon mantannya adalah untuk mengecek apakah mantannya tersebut sudah move-on, atau apakah mantannya tersebut ingin balikkan. Karena itu ketika Anda memutuskan untuk mengiyakan komunikasi tersebut, ingat baik-baik alasan Anda berpisah dengannya. Apakah masalah tersebut sudah dapat diselesaikan? Ataukah belum? Jangan terpancing kenangan masa lalu, biarkan logika Anda memutuskan.
Mungkin saja kesalahan si mantan Anda benar-benar sudah tidak bisa Anda terima, sehingga yang ingin Anda lakukan hanyalah memaki-makinya. Jangan lakukan itu, karena memaki orang lain tidak akan menyelesaikan masalah. Berusahalah sebaik mungkin untuk sopan dalam mengangkat atau berbicara dengannya. Jika memang Anda tidak bisa melakukannya lebih baik jangan angkat teleponnya.
Ingat baik-baik bahwa keputusan ada di tangan Anda.
So, apakah Anda sudah siap berkomunikasi lagi dengannya?
Sumber: Kelascinta