Hal yang paling sering dilakukan oleh orang-orang ketika sedang putus cinta adalah mendengar lagu galau. Bukan hanya mendengar, tidak sedikit juga yang mendengar dan menikmati kegalauan tersebut. Ini sudah keterlaluan, menikmati kegalauan adalah hal yang membahayakan!
Saat Anda putus cinta pada bulan januari, Anda galau dan mendengarkan lagu dari Glenn Fredly yang berjudul: “Januari”. Kalimat dalam lagu tersebut seperti “Kisah kita berakhir di januari.” Ini membuat Anda selalu terbayang-bayang memori-memori indah saat bersamanya. Sakit hati, perselingkuhan, pertengkaran sampai akhirnya Anda putus semua itu terulang kembali dalam memori otak Anda selama Anda mendengarkan lagu-lagu galau.
Ada lagi lagu yang membuat banyak orang tidak berdaya saat putus cinta dan bagaikan butiran debu. Tanpa ada mantan Anda, Anda hanyalah butiran debu. Yang sangat memprihatinkan adalah Anda tidak menyadarinya! Anda malah terjebak dalam lagu “butiran debu”, padahal jauh di dalam hatimu, Anda ingin segera move on dan melanjutkan kehidupan Anda yang berharga. Tapi karena selalu mendengarkan lagu-lagu galau, Anda semakin sulit untuk melepas dan melupakannya.
Kata per kata, kalimat per kalimat yang hampir mirip dengan kejadian Anda membuat Anda terus jatuh dalam jurang kegalauan. Kesedihan, sakit hati menyelimuti keceriaan Anda. Mungkin Anda adalah orang yang dikenal selalu ceria, easy going, dan ramah, itu semua akan hilang dalam sekejap dan orang-orang yang tadinya suka terhadap Anda akan mulai menjauhi Anda.
Mengapa? Karena saat Anda galau, Anda mencoba untuk menyendiri, lebih memilih menikmati kesakitan itu sendiri. Ketika itu semakin parah, hal-hal nekat dapat Anda lakukan. Mulai dari meneror mantan agar balikan dengan Anda, mengancam bunuh diri bahkan mungkin melakukan aksi bunuh diri.
Banyak orang yang ketika sedang galau, mencari pelampiasan kepusingannya dengan mendengarkan lagu. Lagu yang mereka dengar biasannya berhubungan atau hampir mirip dengan kisah cinta mereka. Mereka berharap sakit hatinya terobati dengan mendengarkan dan mengingat memori-memori tersebut. Padahal 180 derajat malah membuat Anda sangat susah untuk move on dan terus terjebak dalam kegalauan.
Yang dapat mengeluarkan Anda dari kegalauan adalah Anda sendiri.