Rasa sakit hati karena putus cinta memang menyebabkan banyak orang menjadi lebih bodoh dalam bertindak. Saat putus cinta logika tidak lagi dipakai, baik pria maupun wanita. Logika seakan beku dan tidak terpakai, sedangkan perasaan merajalela saat putus cinta. Maka dari itu banyak sekali pria dan wanita yang tidak kuat menghadapi putus cinta. Tapi mengapa lebih banyak wanita melakukan aksi bunuh diri saat putus cinta daripada pria?
Wanita sedari kecil telah terdidik dengan mental yang kuat dalam menghadapi masalah. Jadi wanita itu seperti sebuah bola karet yang kenyal dan masalah seperti palu. Ketika palu menghajar bola karet bola karet tersebut, bola karet itu tidak akan pecah. Sama seperti wanita yang mendapatkan masalah besar seperti putus cinta, mereka dapat menghadapinya karena ada support dari teman-teman dan keluarga.
Tidak seperti pria yang kebanyakan menghadapi masalahnnya sendiri, itulah sebabnya Pria Lebih Sukses Bunuh Diri Saat Putus Cinta daripada wanita.
Penelitian menyatakan lebih banyak wanita yang melakukan aksi bunuh diri saat putus cinta daripada pria. Karena wanita mudah stres dan gampang galau, maka wanita lebih banyak melakukan aksi bunuh diri. Tapi aksi yang dilakukan oleh wanita tidak benar-benar menyakiti dirinya, dengan kata lain hanya sedikit wanita yang benar-benar berani melakukan aksi bunuh diri dan berhasil.
Ada 7 dari 10 wanita yang melakukan aksi bunuh diri dan hanya 3 yang berhasil bunuh diri. Jika 5 pria melakukan aksi bunuh diri dan semuanya sukses bunuh diri tidak pada wanita. Hanya 3 dari 10 wanita yang berhasil melakukan bunuh diri.
Alasannya adalah karena wanita lebih terbiasa mendapatkan masalah, mereka tidak gelap mata seperti pria. Masih bisa terkontrol aksi bunuh diri tersebut. Selain itu ada banyak sekali orang yang peduli dengan wanita saat mereka mengalami putus cinta. Support tersebut yang membuat wanita tidak berlaku bodoh seperti benar-benar bunuh diri. Paling hanya sebatas menyakiti diri.
Hentikan tindakan bodoh seperti bunuh diri, dan hargai hidupmu.