Pindah DomisiliKetika seseorang merasakan indahnya berbagi kebahagiaan kepada seseorang yang ia sayangi. Tiba-tiba Anda harus merasakan sakitnya putus cinta karena pasangan pindah domisili. Bertahun-tahun menjalin hubungan dengannya tapi harus berakhir karena dia pindah domisili.
Ada alasan mengapa banyak orang yang lebih memilih putus jika pasangannya pindah domisili. Alasannya karena tidak ingin LDR. Domisili Anda yang tadinya dekat menjadi sangat jauh, ini membuat keadaan semuanya berubah, mulai dari biaya transportasi, rutinitas, sampai intensitas bertemu pasangan.
Saat Anda mendengar kalimat dia akan pindah domisili, bibir Anda terasa kaku, dan lidah terasa kelu sampai tidak bisa berkata-kata karena Anda begitu memikirkan hubungan kalian. Apakah masih bisa dilanjutkan atau harus putus.
Apabila Anda adalah tipe orang yang tidak suka menjalin hubungan LDR, maka Anda pasti lebih memilih jalan aman yaitu putus. Semua keputusan ada di tangan Anda, Anda ingin melanjutkan atau putus, biasanya mereka yang pindah domisili tetap dan belum pasti kembali lebih memilih putus.
Berbeda dengan orang yang pindah domisili dan tahu kapan kembali, karena tidak mungkin putus begitu saja, mereka sangat menghargai hubungan yang sudah mereka bangun bersama. Tidak sedikit orang yang tiba-tiba memutuskan untuk putus saat mendengar pasangannya bilang akan pindah domisili.
Semua orang yang mendengar berita mengejutkan pasti tidak dapat berpikir panjang. Otak seakan berhenti untuk berpikir panjang, karena Anda sudah panik, maka Anda memilih untuk putus daripada tetap melanjutkan hubungan.
Coba Anda ingat cerita atau pengalaman yang mungkin pernah Anda alami. Saat ditelepon oleh seseorang yang tidak dikenal dan mengaku dokter dan bilang bahwa orang tua Anda kecelakaan atau salah satu keluarga Anda ada yang mengalami kecelakaan. Bagaimana pikiran Anda saat itu? Pasti Anda panik dan tidak dapat berpikir itu adalah sebuah penipuan. Anda lebih memilih untuk mentransfer sejumlah uang yang diminta.
Nah, untuk sebuah hubungan, berita yang mengejutkan dapat juga membuat Anda sulit untuk berpikir jernih. Apa yang harus dilakukan, bagaimana tetap menjaga hubungan ini, dan hal-hal lain yang membuat Anda dan pasangan tetap bisa bersama menjalani rutinitas seperti biasa.
Pindah domisili bukan alasan untuk Anda memutuskan pasangan, jangan pesimis dulu. LDR tidak selalu lebih buruk dari hubungan normal, hubungan normal pun tidak selalu lebih baik dari hubungan LDR.