Tidak ada wanita yang mau diperlakukan kasar oleh pasangannya. Terlebih lagi jika sampai ada pemukulan dan kekerasan verbal yang menyakiti dan mencoreng harga dirinya. Ketika mendapat kekerasan dari sang pacar, apa yang sebaiknya dilakukan? Putus atau lanjut setelah dikasari pasangan?
Hal itu tergantung dari banyak aspek dan sejauh mana tindak kekerasan menimbulkan efek negatif. Sebuah hubungan seharusnya bersifat konstruktif yaitu membuat individu lebih berkembang. Tapi ketika justru mengarah ke hal-hal destruktif, misalnya salah satu pihak secara emosional tertekan, trauma, mendapat luka-luka secara fisik, kepribadian jadi rendah diri dan menjadi negatif, sebaiknya akhiri hubungan tersebut.
Banyak pasangan yang TAKUT untuk memutuskan hubungan tersebut, padahal sudah jelas hubungan tersbut sangat tidak sehat. Penyebab mereka tidak ingin putus adalah sudah terlalu sayang dan sudah kecanduan dikasari. Memang kecanduan ini dialami secara tidak sadar oleh si penderita.
Ada tiga hal yang perlu dilihat sebelum mengambil keputusan untuk putus atau lanjut setelah dikasari pasangan. Berikut ini adalah 3 hal yang perlu dilihat sebelum mengambil keputusan:
Yang pertama, apabila baru pertama kali pasangan berlaku kasar, maka masih bisa dipertimbangkan untuk dimaafkan. Namun lihat juga dampak psikologis dari perlakuan kasar tersebut.
Meski baru pertama kali diperlakukan kasar tapi kalau dampaknya sangat signifikan, sampai membuat trauma, lebih baik putuskan hubungan kalian.
Kedua, perhatikan apakah kekerasan yang dilakukan hanya satu kali atau terjadi pengulangan. Tindak kekerasan seharusnya jangan sampai terjadi dan bila dialami sampai lebih dari satu kali maka itu patut diwaspadai dan diakhiri. Karena kekerasan tidak boleh sampai menjadi kebiasaan.
Ketiga adalah melihat pemicunya yang membuat seseorang melakukan kekerasan. Apabila tindakan kasar sampai melukai fisik maupun mental disebabkan karena penggunaan narkoba, alkohol atau gangguan kepribadian, maka tidak perlu pikir panjang, putuskan dan katakan selamat tinggal.
Wanita seharusnya tidak mendapat perlakuan yang kasar dari pasangannya, sebagaimanapun wanita itu seharusnya pria tidak memperlakukan si wanita dengan kasar apalagi sampai menggunakan kekerasan secara fisik.