Sebagian besar pasangan pasti pernah mengalami fenomena ini, yang membedakan hanya seberapa sering fenomena ini terjadi dan berulang. Fenomena putus nyambung biasa terjadi karena masing-masing atau salah satu dari mereka ngarep dan ingin balikan. Tidak rela putus karena dengan alasan masih sayang, masih cinta dan lainnya.
Putus memang menyakitkan, membuat Anda tidak nafsu makan, mengurung diri di kamar, menangis seharian, galau dan hal-hal lainnya. Karena Anda sudah tahu akan seperti itu, maka Anda lebih baik memaksakan diri untuk balikan. Daripada putus lebih baik nyambung, tidak perlu susah-susah PDKT lagi, tidak perlu susah-susah membuat kesan pertama lagi, dan hal-hal lainnya pikir Anda.
Jika pemikiran Anda seperti itu, lebih baik memperbaiki hubungan yang sudah rusak ketimbang mencari baru, Anda akan sesegera mungkin putus dengannya. Kenapa? Ada alasan yang logis kenapa ketika balikan Anda punya lebih besar kemungkinan untuk putus, karena hubungan yang sudah retak tidak akan pernah bisa diperbaiki lagi.
Seperti analogi piring yang jatuh, kemudian hancur berkeping-keping. Piring tersebut tidak akan pernah kembali sama persis seperti sebelumnya. Pasti retakan pada piring tersebut tidak dapat dihilangkan. Setelah diperbaiki, kemudian dibanting lagi sampai hancur berkeping-keping, setelah itu kembali dipungut dan diperbaiki lagi, begitu seterusnya.
Sama seperti hubungan Anda yang sudah pernah hancur, kemudian putus, berusaha memperbaiki lagi dan nyambung, kemudian hancur dan putus lagi,dan begitu seterusnya. Ketahuilah hubungan Anda sudah benar-benar hancur jika Anda terus-menerus putus nyambung dengan pasangan.
Persoalan yang sama akan selalu muncul dalam hubungan Anda, dengan kata lain penyebab Anda putus. Seperti saat pacaran dia ternyata sangat insecure, Anda putus dengannya karena dia sangat insecure. Ternyata setelah Anda putus dengannya, dia berjanji akan berubah dan tidak akan seperti itu lagi. Bulan pertama memang, tapi setelah bulan ke 2 dan selanjutnya, insecurenya muncul lagi dan Anda putus lagi.
Begitu seterusnya, putus nyambung jika Anda selalu memberikan kesempatan memperbaiki kesalahannya. Dengan putus nyambung juga membuat hubungan Anda tidak menghargai kata ‘putus’. Karena sudah menganggap sepele kata ‘putus’, “bisa balikan atau nyambung lagi kok, so ngapain takut putus?”.
Putus nyambung bukanlah hubungan yang dapat dipertahankan, putuskan atau tidak hanya itu pilihannya.
One thought on “Putus Nyambung”