Ada berbagai macam arti perselingkuhan, ada orang yang menilai jika dia melakukan hubungan intim baru dikatakan selingkuh, ada juga yang menilai jika dia pergi ngedate itu selingkuh, ada juga yang menilai teleponan dengan lawan jenis itu selingkuh, bahkan ada juga yang menilai membalas sms lawan jenis itu selingkuh.
Masing-masing orang bebas mengeluarkan pendapatnya tapi arti selingkuh sebenarnya adalah dia sudah melupakan komitmen untuk tetap setia dan mencintai pasangannya. Apapun bentuk komitmen yang sudah Anda dan pasangan buat, jadikan itu sebagai prinsip kalian dalam hubungan.
Perselingkuhan hampir tidak bisa dicegah, pasangan Anda pun bisa saja selingkuh. Walaupun kelihatannya dia selalu bersama Anda, selalu memasang foto berdua, Anda sudah bersikap baik, setia, dan rela berkorban sekalipun itu tidak ada jaminan bahwa dia tidak akan selingkuh.
Selama masih ada kesempatan, niat, dan melupakan komitmen, maka sudah bisa dipastikan dia akan selingkuh. Jadi jangan heran mengapa banyak orang yang takut putus cinta karena takut nanti diselingkuhi, termasuk Anda.
Anda tidak perlu takut putus cinta karena takut diselingkuhi, ada 2 pilihan untuk dipilih:
Plihan pertama adalah
- Mencari Pasangan Yang Bisa Berkomitmen
Jika Anda tidak ingin mengalami putus cinta, carilah pasangan yang bisa berkomitmen. Jangan menjadikan orang yang Anda sudah tahu track recordnya sering selingkuh sebagai pasangan. Jangan menyalahkannya karena selingkuh, itu salah Anda kenapa tetap menjadikan tukang selingkuh menjadi pasangan.
Cari pasangan yang bisa berkomitmen dari track recordnya. Itulah gunanya PDKT, agar Anda tahu apakah dia layak Anda jadikan pasangan atau harus Anda eliminasi.
- Menjadi Orang Yang Berkualitas
Menjadi orang yang berkualitas akan membuat dia berpikir untuk menjauhi kata selingkuh dari otaknya. Apa yang dicari lagi dari selingkuhannya? Anda sudah mempunyai semua, Anda berkualitas, dan layak untuk dicintai.
Pilihan kedua adalah tidak pacaran, dengan tidak mempunyai pasangan otomatis Anda tidak akan mengalami putus cinta. Dengan memilih pilihan kedua Anda sudah melupakan bahwa semua hal ada konsekwensinya. Bahkan menjadi single pun ada kosekwensinya.
Jadi apa pilihan Anda?